Pagi ini langit terasa tak bersahabat. Hitam, gelap dan tak ada cahaya sedikitpun, sama seperti hatiku saat ini. Dengan malas aku kembali menutup mata dan menggulung selimut yang menghangatkan badan sambil berharap bisa bermimpi indah walapun hanya sekejap.
“ya
tuhan, ijinkan aku bermimpi indah seperti apa yang aku harapkan selama ini.
Ijinkan aku menikmati kebahagiaan walau hanya dalam mimpi, biarkan bibirku
tertawa lepas dan menikmati semua anugrah yang telah engkau berikan” bisikku
dalam hati.
Suara rintikan hujan mulai terdengar. Membuatku terasa
terhanyut dalam suaranya. Terbawa akan nada yang semakin lama semakin menderas.
Membuatku tak bisa melanjutkan tidurku lagi. aku terbawa dalam khayalan dan
keinginanku yang seras sangat sulit untuk terjadi.
Kenapa semua ini terasa sangat sulit? Entah kenapa semua
terasa sangat tidak adil. Aku tenggelam dalam tangisan kesedihan. Sangat sulit
bagiku untuk berfikir. Memikirkan dua hal yang sangat berbeda dan bagaimana
caranya agar aku bisa berbuat yang terbaik di kedua hal tersebut.
“ahh
tidak, aku sudah cukup merepotkan mereka, untuk apa aku harus memaksakan
kehendakku kepada mereka? Aku sudah cukup meminta kepada mereka. Sudahh sudahh”
“aku
harus bisa membuat mereka bahagia”
Bolehkah aku menangis sekencang-kencangnya, dan berteriak
sekeras-kerasnya? Aku ingin semuanya berjalan sesuai keinginanku. Tapi kenapa
semua terasa sangat sulit.
Aku turun dari tempat tidur sambil menghapus air mata yang
sedikt membasahi pipi. Nampaknya langit sangat tau apa yang aku rasakan saat
ini. Hujan turun lebih deras. Mencoba untuk kembali menghadapi dunia yang nyata
tanpa khayalan yang rasanya sangat sulit untuk terjadi.